Akademi Junior FC Barcelona: “La Cantera” – Pencetak Maestro Sepakbola Dunia

Timnas Indonesia sudah dipastikan gagal masuk Piala Dunia 2014. Lagi-lagi. Kompetisi instan, pengurus PSSI yang bermental amburadul, dan kurangnya manajemen profesional dalam pendidikan pemain sepakbola usia dini menjadi akar permasalahan. Seharusnya (mungkin) pendidikan olahraga (dan terutama sepakbola) di negeri kita harus mencontoh profesionalitas dan integritas dari pendidikan usia dini milik tim terbaik dunia saat ini: FC Barcelona.

FC Barcelona, memiliki banyak pemain handal dunia yang mereka dapatkan tanpa harga sama sekali – karena Akademi Junior mereka lah yang telah menemukan, membina, dan mengembangkan para bakat terbaik di Spanyol sejak usia dini. Bukan hanya dari skill mereka menggocek si kulit bundar, namun juga dari sikap dan mental mereka di luar lapangan.

“La Cantera”. Begitulah Akademi Junior milik FC Barcelona disebut dalam bahasa Spanyol, yang artinya “Sang Tambang”. Akademi ini membina para calon bibit pemain sejak usia dini. Untuk diundang menjadi bibit binaan La Cantera pun tidak sembarangan anak. Hanya pemain junior yang sangat berbakat yang bisa menjadi bagian dari La Cantera, dengan tes masuk yang sangat ketat. 3 dari pemain terbaik dunia saat ini: Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez merupakan hasil binaan dari La Cantera.

Selain itu, terdapat nama beken seperti Cesc Fabregas (yang sejak musim ini kembali merumput bersama FC Barcelona), Pepe Reina (kiper andalan Liverpool), Mikel Arteta (midfielder Everton), Pep Guardiola (salah satu midfielder terbaik di masanya, yang saat ini menjadi manager legendaris FC Barcelona), Luis Enrique (mantan kapten FC Barcelona, yang saat ini menjadi pelatih AS Roma), Bojan Krckic (saat ini merumput di AS Roma), dan banyak lagi pemain handal dilahirkan di sini.

Bahkan di line-up FC Barcelona saat ini, terdapat pula nama-nama asli produk binaan FC Barcelona Junior, yaitu kiper Victor Valdez, bek Charles Puyol, Gerard Pique, midfielder Xavi Hernandez, Sergio Busquets, Andres Iniesta, Cesc Fabregas, pemain depan Lionel Messi, serta Pedro.

TIm Muda FC Barcelona (tahun 1999). Cesc Fabregas (bawah, paling kiri), dan Gerard Pique (atas, kedua dari kiri)

TIm Muda FC Barcelona (tahun 1999). Cesc Fabregas (bawah, paling kiri), dan Gerard Pique (atas, kedua dari kiri)

LALU DI MANAKAH LA CANTERA, TEMPAT PARA PEMAIN MUDA BINAAN FC BARCELONA DIBINA?

Tepat di sisi stadion Nou Camp, terdapat suatu bangunan sederhana yang menjadi Kawah Candradimuka bagi para pemain cilik FC Barcelona. Bangunan itu disebut dengan nama “La Masia”. Bangunan ini yang aslinya merupakan bangunan pertanian yang telah dibangun sejak tahun 1702 (abad ke-18), diubah menjadi suatu Boarding House pada tahun 1979 untuk mengakomodasi pembinaan para pemain muda Barcelona.

La Masia (lingkaran merah), Kawahcandradimuka pemain muda FC Barcelona, tepat berada di sisi stadion Nou Camp

La Masia (lingkaran merah), Kawahcandradimuka pemain muda FC Barcelona, tepat berada di sisi stadion Nou Camp

Orang asing sama sekali tidak diperbolehkan masuk ke area asrama La Masia.

Para pemain junior yang telah berusia lebih dari 13 tahun yang bertempat tinggal jauh dari asrama La Masia, harus tinggal menetap di sini, agar konsentrasi para pemain junior tersebut tidak terganggu oleh perjalanan melelahkan dari dan ke La Masia. Biasanya, pemain berusia 13 tahun akan berlatih selama 6 jam seminggu dan melakukan pertandingan 1×90 menit pada akhir pekan.

Untungnya, sistem asrama (Boarding House) ternyata memungkinan klub untuk membina tidak hanya skill bermain sepakbola saja, tapi juga gaya hidup dan sikap mereka, termasuk menu makanan sehat dan tidur cukup. Para pemain muda tinggal, tidur, dan makan bersama di pondok asrama La Masia. Mereka mengerjakan PR di perpustakaan yang luas serta memiliki ruang bermain dengan Table-Football, Biliar, dan Playstation.

Pola makan mereka diatur oleh para ahli gizi handal. Menu sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan sudah disediakan oleh para ahli gizi mereka, dan tentu saja dengan cita rasa yang pas di lidah. Tidak sembarangan makanan boleh mereka konsumsi. Para profesional di La Masia sadar bahwa asupan makanan dan gizi akan menentukan kondisi fisik dan inteligensi para bibit muda mereka. Mereka paham bahwa para bibit muda mereka butuh asupan nutrisi terbaik dalam masa pertumbuhan pesat mereka.

Tidak seperti para pemain di Indonesia yang mungkin setiap hari masih makan Indomie 2 bungkus, sambel terasi, kerupuk, baso, dan lainnya ya? 🙂

Setiap pagi, para pemain muda diangkut oleh bus untuk bersekolah di sekolah lokal terbaik. Pihak klub sadar bahwa menyelesaikan pendidikan dengan baik sangat penting bagi anak didik mereka.

See? Pendidikan tetap penting karena hal itu akan merangsang kemampuan berpikir (inteligensia) seorang pemain sepakbola. Kemampuan inteligensia yang baik akan membentuk kemampuan mengendalikan emosi yang baik pula. Di Indonesia, banyak pemain sepakbola lokal yang kurang memiliki kemampuan inteligensia dan mengendalikan emosi dengan baik. Mereka “kurang” cerdas.

Selesai bersekolah pada pukul 2siang, mereka kembali ke asrama untuk makan siang, kemudian beristirahat sejenak sebelum berlatih sepakbola pada pukul 5sore selama 1,5 jam. Kemudian lanjut mengerjakan PR dengan bantuan tutor privat. Setelah makan malam, mereka punya waktu bercengkerama sejenak sebelum tidur pada pukul 9 malam. Tidak lupa, sebelum tidur, mereka melakukan doa dan ibadah bersama-sama.

“Kami membina para pemain muda untuk menjadi ORANG BAIK (good people) dengan gaya hidup sehat dan membantu mereka untuk hidup bahagia dengan cara hidup mereka,” kata Albert Capellas, koordinator senior di La Cantera. “Saat penting bagi kami agar para pemain muda memiliki respek terhadap orang lain. Mereka harus menjadi GOOD PEOPLE, seorang GENTLEMEN.”

Pemain muda FC Barcelona sedang beribadah di geraja (sekitar tahun 1997). Andres Iniesta kecil (kedua dari kiri), serta Pepe Reina (kedua dari kanan) sedang bernyanyi carol

Pemain muda FC Barcelona sedang beribadah di geraja (sekitar tahun 1997). Andres Iniesta kecil (kedua dari kiri), serta Pepe Reina (kedua dari kanan) sedang bernyanyi carol

“Ketika mereka bertanding sepakbola, kami menekankan para pemain untuk bermain dengan 3 prinsip penting,” kata Capellas, “Pertama, mereka harus menjadi anggota tim yang saling mendukung, (kedua) melakukan Foul (pelanggaran) yang sedikit, dan (ketiga) jangan terlalu agresif dalam bermain.”

“Lalu mereka harus mencoba sekuat tenaga untuk menang dengan cara bermain cantik, lebih kreatif menciptakan peluang, dan melakukan Attacking Football. Dan tentu saja pada akhirnya mereka harus memenangkan Papan Skor pertandingan,” lanjut Capellas, “tapi kami tidak ingin menang apabila kami bermain kotor.”

Kiper Liverpool Reina mulai tinggal di La Masia sejak usia 13 tahun. “Mereka mengatakan bahwa kami tidak hanya tumbuh sebagai pemain sepakbola di La Masia, tetapi juga sebagai pribadi yang baik, dan itu benar,” katanya. “Anda bisa belajar untuk menghormati orang lain dan juga untuk mempertajam ide-ide Anda. Saya tumbuh jauh lebih cepat di sana.”

NAMUN BAGI SEORANG ANAK BERUSIA 12-13 TAHUN YANG TINGGAL JAUH DARI KELUARGA DAN ORANG TUA, TANPA DORONGAN MORIL YANG BAIK, HAL ITU AKAN MENJADI SANGAT SULIT.

Pemain tengah Everton, Mikel Arteta, salah satu teman Reina di La Masia, telah meninggalkan orang tua dan lima saudaranya di Basque (salah satu provinsi di Spanyol) sejak usia 15 tahun untuk mengejar mimpinya berkarir sebagai pemain sepakbola profesional.

“Aku pernah sangat merindukan orang tua dan saudara saya, dan seringkali pada malam hari aku menangis bercucuran air mata hingga tertidur karena rindu kampung halaman,” katanya.

Andres Iniesta pun begitu. Ia tinggal di La Masia sejak usia 12 karena bakatnya yang luar biasa. Iniesta pindah dari desanya di Fuentealbilla (pusat Spanyol). Salah seorang pelatih La Cantera masih ingat trauma Iniesta setiap hari Minggu – saat orangtuanya akan kembali ke Fuentealbilla setelah menghabiskan akhir pekan bersama Iniesta remaja.

“Dia sangat dekat dengan keluarganya dan setiap perpisahan dengan orang tuanya di akhir pekan akan menjadi drama kecil yang mengharukan,” kenang Albert Benaiges, pelatih yang akan menjadi seperti seorang godfather bagi Iniesta muda.

“Andres akan menangis dan ia menghabiskan banyak waktu di rumah saya. Dan setiap kali ibu saya melihat Iniesta tersenyum saat ini, ibu saya selalu membuat lelucon, karena dia ingat betapa Iniesta menderita di hari terdahulu.”

Andres Iniesta pun ikut curhat. “Namun, setiap kali aku merasa sedih dan ingin pulang ke kampung halaman, aku akan melihat keluar La Cantera, dimana terdapat stadion Nou Camp di baliknya,” kenang Iniesta. “Itu selalu di pikiranku, bahwa tujuan ku berada di sini adalah untuk bermain di sana.”

PENGALAMAN DAN KEBERSAMAAN YANG PENUH KEDEKATAN DI MASA MUDA MENCIPTAKAN IKATAN SEUMUR HIDUP.

Cecs Fabregas, yang datang ke La Cantera ketika berusia 15 tahun, pun setuju akan hal itu. “Ini adalah tahun-tahun terbaik dalam hidup saya, dan saya membuat sahabat seumur hidup di sana,” kenangnya.

“La Masia adalah suatu keluarga,” kata Capellas. “Kami melakukan pembinaan pemain muda, karena mereka hidup tanpa orang tua dan keluarga mereka. Kami pastikan mereka merayakan semua festival, seperti Natal, dan ulang tahun setiap anak, seperti layaknya suatu keluarga.”

Cesc Fabregas Muda Bermain untuk Tim Muda FC Barcelona melawan Athletic Bilbao (tahun 2003)

Cesc Fabregas Muda Bermain untuk Tim Muda FC Barcelona melawan Athletic Bilbao (tahun 2003)

Di antara anak-anak itu, terdapat pula seorang anak pemalu dan berbadan kecil dari Argentina yang menghabiskan beberapa hari pertama dengan meringkuk di sudut kamar asrama, tanpa mau berbicara dengan siapa pun.

Namanya?? LIONEL MESSI.

Messi, pemain terbaik dunia, adalah produk maestro La Cantera. Dia tiba di sini dari Argentina saat dia berusia 13 tahun, setelah tidak ada satu pun klub Argentina yang mau membayar obat yang Messi butuhkan untuk mengobati cacat hormon pertumbuhannya. Ya, Messi memiliki gangguan hormon pertumbuhan sehingga ia tidak dapat tumbuh seperti layaknya anak normal. Hal ini tidak mengherankan bagi Barcelona untuk kemudian membina Lionel Messi, meskipun ia bertubuh 20 cm lebih pendek dari rekan-rekannya.

“Ukuran tidak penting,” kata Capellas. “Paling penting adalah bahwa pemain memiliki bakat, bahwa mereka dapat mencintai sepakbola, bukan bahwa mereka adalah yang terkuat atau tertinggi.”

Lionel Messi Junior saat menjadi binaan di La Cantera

Lionel Messi Junior saat menjadi binaan di La Cantera

LALU APA RAHASIA GAYA BERMAIN CANTIK ALA BARCELONA: TICTAC PASS ?

Possesion football dengan statistik sangat menawan: rata-rata 75% penguasaan bola dalam setiap pertandingan.

“Sejak bibit pemain muda kami berusia 7 sampai 15 tahun, segala yang kami bina di sini bertujuan menjadikan sepakbola menjadi bagian dari diri mereka,” kata Capellas. “Kami membuat mereka MENCINTAI sepakbola. Artinya mereka bermain sepakbola dengan rasa nikmat, bukan sebagai suatu kewajiban.”

“Dimulai dari usia anak-anak yang sangat dini, hal yang paling penting adalah mampu mengontrol bola (controlling) dengan sangat baik, memiliki kemampuan untuk berlari dengan bola (dribbling), berpikir sangat cepat (inteligensia baik), dan melepaskan umpang (passing) dengan sangat baik. Kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk berlatih umpan, passing, dan memelajari taktik dan gaya bermain tim.”

Para pemain muda FC Barcelona sedang bermain di halaman rumpu La Masia, dengan latar belakang stadion legendaris Barcelona : Nou Camp

Para pemain muda FC Barcelona sedang bermain di halaman rumpu La Masia, dengan latar belakang stadion legendaris Barcelona : Nou Camp

Lalu di manakah kompetisi bermain bagi para pemain muda binaan La Cantera??

FC Barcelona memiliki tim cadangan, yang bernama Barca Athletic, yang bermain di divisi Spanyol dengan level yang lebih rendah. Banyak pemain tetap La Cantera yang bermain di Barca Athletic, yang berarti klub dapat terus mengembangkan pengalaman bermain para pemain muda berusia 16-21 tahun dalam lingkungan kompetisi yang terkendali dan kompetitif bagi level mereka.

Fakta bahwa Messi, Iniesta, Xavi dan Fabregas semua menunjukkan kontrol bola yang piawai serta gaya bermain cantik mungkin telah menunjukkan bahwa Barcelona tidak hanya beruntung untuk mewarisi generasi emas pemain, tapi juga buah dari kerja keras.

“Ini bukan keberuntungan,” Capellas bersikeras. “Ini hasil kerja keras dan cerdas. Ini model kami di Barcelona, yang telah diasah selama bertahun-tahun sejak usia dini oleh banyak profesional dengan keterampilan khusus, dan semua bekerja menuju satu visi dan tujuan yang sama: Untuk membina pemain agar menjadi tim juara.”

=============================================================================

Lalu apa dari cerita “La Cantera” FC Barcelona yang bisa kita petik hikmahnya untuk pendidikan olahraga usia dini di Indonesia?

– Pertama : “Ukuran tubuh tidak penting,” kata Capellas. “Paling penting adalah bahwa pemain memiliki bakat dan tekad untuk menjadi seorang pemain besar, bahwa mereka dapat mencintai sepakbola, bukan bahwa mereka adalah yang terkuat atau tertinggi.”

Ya, dengan ukuran tubuh para pemain Barcelona yang hampir sama dengan rata-rata tubuh pemain timnas Indonesia, tidak ada masalah sama sekali untuk menjadi seorang tim pemenang. Lionel Messi bertinggi 169 cm, Andres Iniesta bertinggi 170 cm, Xavi Hernandez bertinggi badan 170 cm – begitu pula dengan Pedro (169 cm), Bojan Krkic (170 cm), dan produk La Cantera lainnya hanya bertinggi badan pas-pasan.

Yang dibutuhkan adalah BAKAT dan TEKAD yang kuat.

– Kedua : “Kami membina para pemain muda untuk menjadi ORANG BAIK (good people) dengan gaya hidup sehat dan membantu mereka untuk hidup bahagia dengan cara hidup mereka,” kata Albert Capellas. “Saat penting bagi kami agar para pemain muda memiliki respek terhadap orang lain. Mereka harus menjadi GOOD PEOPLE, seorang GENTLEMEN.”

Ya, bermainlah dan menjadi seseorang dengan integritas yang baik jauh lebih penting. Jadilah seorang GOOD PEOPLE dan GENTLEMEN.

– Ketiga : “Barcelona memiliki tim cadangan, yang bernama Barca Athletic, yang bermain di divisi Spanyol dengan level yang lebih rendah. Banyak pemain tetap La Cantera yang bermain di Barca Athletic, yang berarti klub dapat terus mengembangkan pengalaman bermain para pemain muda berusia 17-21 tahun dalam lingkungan kompetisi yang terkendali dan kompetitif bagi level mereka.”

Ya, diperlukan suatu kompetisi yang ketat dan sesuai dengan level bermain, agar dapat mengembangkan pengalaman bermain para pemain muda sejak usia dini. Bukan hanya pembentukan proyek tim temporer (yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun, lalu dibubarkan), tapi tim dengan proyeksi jangka panjang 5-10 tahun.

– Keempat : “Ini bukan keberuntungan,” Capellas bersikeras. “Ini hasil kerja keras dan cerdas. Ini model kami di Barcelona, yang telah diasah selama bertahun-tahun sejak usia dini oleh banyak profesional dengan keterampilan khusus, dan semua bekerja menuju satu visi dan tujuan yang sama: Untuk membina pemain agar menjadi tim juara.”

Ya, hasil kerja keras dan cerdas lah yang akan membuahkan hasil. Everything is about process. Tidak ada prestasi instan.

Pekerjakan para profesional dalam membina pemain muda. Mulai dari pelatih teknik yang baik dan bermental pendidik, ahli nutrisi yang menentukan menu makanan paling bergizi, fisioterapi (dokter) handal yang mampu menjaga kondisi fisik para pemain muda, hingga pola kehidupan asrama yang bergaya hidup sehat, religius, dan penuh integritas (kejujuran).

AYO INDONESIA!!! KITA BISA!!!

===========================================================================

ditulis ulang dengan gaya bahasa sendiri oleh anakmoeda.wordpress.com
sumber: http://www.dailymail.co.uk/home/moslive/article-1265747/Inside-FC-Barcelonas-football-academy-churning-future-Messis–free.html

4 Area Penyelaman (Dive Site) Terbaik di Bali

Halo anak muda!

Gw (dan teman-teman seangkatan lain di unit selam) dapat tugas dari senior-senior di unit selam untuk membuat pembahasan divesite di seluruh Indonesia. Gw kebagian untuk ngebahas seluk beluk penyelaman di divesite Bali. So, ini dia hasil cengkerama saya bersama Mbak Google, dan gw kompilasi di sini. Siapa tau ada yang tertarik menyelam di Bali, siapa tahu info ini bermanfaat. Gw sendiri pun belum pernah menyelam di Bali (moga-moga libur musim panas tahun ini bisa terwujud *caelah… hahaha* )

==============================================================================

Pulau Dewata, Bali. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang terkemuka di dunia, Bali memiliki sejumlah divesite berdaya tarik tinggi yang unik, indah, dan ramai dikunjungi oleh para diver dari seluruh penjuru dunia.
Apa saja divesite tersebut? Mari kita lihat.

1. BLUE LAGOON, PADANG BAY

Blue Lagoon dikenal pula dengan nama Baong Penyu, terletak di sebelah utara Silayukti Point. Blue Lagoon berupa teluk berpasir putih yang dipenuhi oleh karang yang dangkal, coral dan rumput laut jenis Acropora. Selain itu, sering juga terlihat makhluk lain yang menakjubkan seperti hiu, gurita, belut, crocodile fish, scorpion fish, dsb. Kondisi air di perairan Blue Lagoon sedikit dingin, suatu saat bisa mencapai suhu 20 derajat Celcius, namun secara rata-rata berkisar antara 25-28 derajat Celcius. Kedalaman perairan berkisar antara 5-20 meter, dengan tingkat visibility 10-20 meter.

– Lokasi Divesite :

– Akses dan Transportasi :
Blue Lagoon dapat ditempuh dari Bandara Ngurah Rai selama sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan taksi menuju pelabuhan Padang Bay.
Atau jika ingin murah, dari Bandara Ngurah Rai kita dapat menggunakan bemo jurusan Tegal. Dari terminal Tegal, naik angkot menuju Terminal Ubung kemudian menumpang bus dengan ongkos Rp.35.000,00 menuju Pelabuhan Padang Bay.
Dari Pelabuhan Padang Bay, kita menggunakan perahu boat atau kapal nelayan selama 5-10 menit untuk mencapai Blue Lagoon.

– Keunggulan dan Kekurangan Divesite :
Keunggulannya yaitu divesite ini memiliki perkembangan coral yang menakjubkan. Selain itu, warna lautnya pun berwarna kehijauan (tidak seperti namanya – Blue Lagoon alias Laguna Biru).
Kekurangannya yaitu pada waktu tertentu dalam setahun, pola gerak angin seringkali membawa sampah-sampah laut ke pantainya. Selain itu, plankton yang banyak terdapat di teluk ini mengurangi tingkat kejernihan dan pandangan dalam air.

– Estimasi Biaya Penyelaman :
Sekitar Rp.550.000,- (menggunakan jasa agen penyelaman)

– Contactable Person : Made Suwena; agen penyelaman Water Worlx

2. TULAMBEN BAY

Teluk Tulamben merupakan salah satu area penyelaman yang paling terkemuka di Bali. Tulamben merupakan zone biogeografis kelautan dunia yang memiliki diversitas kehidupan laut paling beragam. Kehidupan laut yang hidup di sini antara lain Big-eyed Trevally, gorgonian, sunfish, hingga hiu karang. Tingkat visibilitas di area ini antara 12-25 meter, dengan kedalaman air 3-40 meter (rata-rata 18 meter).

– Lokasi Divesite :

– Akses dan Transportasi :
Teluk Tulamben berada di tanjung timur laut pulau Bali, sekitar 100 km dari Denpasar. Untuk mencapai Teluk Tulamben menggunakan sarana angkutan umum sulit dan ribet karena Bali memang tidak memiliki sarana transportasi umum yang memadai untuk para backpacker.
Oleh karena itu, pilihan yang praktis dan relatif terjangkau adalah dengan memanfaatkan jasa Transport Service, mencarter kendaraan roda empat, atau menyewa sepeda motor. Akses dari Denpasar ke Teluk Tulamben dapat dicapai dalam waktu tempuh sekitar 2,5 jam.

– Keunggulan dan Kekurangan Divesite :
Keunggulan area penyelaman Teluk Tulamben yaitu memiliki arus yang relatif ringan sehingga cukup nyaman saat melakukan diving. Cocok untuk diver pemula yang ingin menikmati kehidupan laut yang menakjubkan.
Selain itu, sedikit ke area tengah di bawah air Teluk Tulamben, terdapat kapal karam USAT Liberty yang tenggelam ditorpedo oleh Jepang di tahun 1942 sewaktu Perang Dunia II. Puing USAT Liberty berada di shelf berpasir hitam yang berada di kedalaman 6-30 meter di bawah permukaan laut, saat ini telah ditumbuhi oleh berbagai coral, sponge, dan menjadi tempat perlindungan berbagai jenis ikan, termasuk hiu karang.

– Estimasi Biaya Penyelaman :
Menggunakan jasa agen penyelaman sekitar Rp.300.000 untuk 1 jam penyelaman (sumber http://www.indobackpacker.com/milis-archive/2010/06/11/part-1/)

3. CRYSTAL BAY, NUSA PENIDA

Nusa Penida merupakan pulau yang terbesar dari 3 pulau besar di sebelah tenggara pulau Bali. Perairan di Nusa Penida agak dingin namun cukup jernih dengan kehidupan laut meliputi coral yang indah, ikan yang tak terhingga banyaknya, penyu, hiu, serta Mola-mola (sejenis sunfish). Tingkat visibilitas penyelaman di Nusa Penida cukup jernih berkisar antara 15-40 meter, dengan kedalaman perairan sekitar 6-40 meter, kontur slope, dengan suhu air pada kisaran 17–26 C serta arus air yang cukup kuat (karena berhubungan langsung dengan Samudera Hindia). Kawasan Nusa Penida merupakan areal diving dengan kondisi coral paling sehat di seluruh Bali.

Kekurangan Nusa Penida yaitu arus airnya yang kuat sehingga secara umum para diver pemula tidak begitu disarankan untuk menyelam di perairan ini. Namun, Nusa Penida tetap memiliki beberapa dive site yang cocok untuk pemula dan menawarkan keindahan panorama lautnya, diantaranya SD Point, Ped, Sental, serta beberapa spot di daerah utara Nusa Penida, termasuk diantaranya yaitu Crystal Bay.

– Lokasi Divesite :

Lokasi Nusa Penida dilihat dari peta Bali

Lokasi divesite Crystal Bay dilihat dari peta Kepulauan Nusa Penida

– Akses dan Transportasi :
Nusa Penida berada sekitar 17 km dari tanjung terdekat di pulau Bali. Pulau Nusa Penida dapat dijangkau dari Sanur, Kusamba dan Padang Bay. Dari Padang Bay naik boat atau kapal Ferry yg biasa disebut RORO ke Nusa Penida dengan biaya Rp 20.000 mulai dari pagi hari (sekitar jam 6). Lama perjalanan sekitar 1 jam. Boat tersebut hanya beroperasi hingga siang hari (sekitar pukul 2 siang). Atau dapat juga sewa boat dari Toyapakeh-Crystal Bay-PadangBay seharga Rp.750.000,00.

– Keunggulan dan Kekurangan Divesite :
Crystal Bay merupakan satu-satunya tempat di dunia di mana kita dapat menikmati atraksi Mola-mola (ikan Bulan Raksasa) dengan panjang sekitar 3 meter. Airnya sangat jernih dan teluknya yang berkedalaman 10-50 meter sangat indah. Selain musim Mola-mola (pada bulan Juli-Oktober), menyelam di Crystal Bay akan tetap mengasyikkan karena lokasi ini sangat kaya terumbu karang dan kita bisa melihat berbagai jenis ikan karang (jenis Clownfish, Gatrins Oriental, Anthas, Angelfish, ikan Cochet).

Kekurangan Crystal Bay yaitu kondisi arus airnya yang tidak bisa diperkirakan. Sewaktu menyelam, kita harus membawa glove (sarung tangan) agar apabila sewaktu-waktu arus menjadi kuat, maka kita dapat berpegangan pada karang agar tidak terseret arus.

– Estimasi Biaya Penyelaman :
Sekitar Rp.750.000,00 dengan paket penyelaman menggunakan agen selam

4. JEMELUK, AMED

Amed berada di semenanjung timur laut pulau Bali. Amed merupakan kampung nelayan tradisional yang penduduknya bergantung pada penggaraman air laut dan perikanan. Amed memiliki kearifan lokalnya yang tetap bertahan di tengah arus wisatawan dan modernisasi.

Diving di Amed adalah tipe Shore dan Boat Diving, Reef Diving, dan Wall Diving. Tingkat visibilitasnya 15-25 meter, kondisi arus yang berkisar antara NOL hingga arus ringan, kedalaman 3-40 meter (rata-rata 18 meter). Di Amed, kita dapat melihat formasi Karang yang fantastis, serta penampakkan Hiu Wobbegong yang langka.

Amed menawarkan persewaan perahu yang bernama “Jukung”, yaitu perahu nelayan tradisional yang disewakan setelah para nelayan kembali dari memancing.

Dengan menggunakan Jukung selama 10 menit perjalanan, kita dapat tiba di salah satu dari 2 lokasi menyelam di Amed, yaitu Jemeluk yang berkedalaman 5-60 meter. Lokasi ini menawarkan Tebing Curam dan Piramida yang terdapat Gorgon, Terumbu Karang, Nudibranchs dan berbagai jenis Ikan Coral.

Di Tebing Curam, kita akan selalu menjumpai kura-kura, hiu abu-abu, hiu ujung hitam atau putih, ikan kerapu, wrasses, parrotfish punuk. Sementara di Piramida, terdapat karang buatan yang dibuat sekitar dua puluh tahun yang lalu yang dibangun setelah El Nino menarik banyak ikan karang untuk melindungi diri mereka sendiri tanpa melupakan predator mereka. Jarak penyelaman dilakukan sekitar 60 meter yang berujung di Tebing Curam yang kondisi perairannya sangat kontras dengan di Piramida.

– Lokasi Divesite :

– Akses dan Transportasi :
Pilihan yang praktis dan relatif terjangkau adalah dengan memanfaatkan jasa Transport Service, mencarter kendaraan roda empat, atau menyewa sepeda motor. Akses dari Denpasar ke Teluk Tulamben dapat dicapai dalam waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Dari Tulamben Bay, Amed dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit.

– Keunggulan dan Kekurangan Divesite :
Keunggulan divesite di Amed yaitu perairannya memiliki kondisi yang aman dan berarus ringan sehingga amat cocok diselami oleh diver pemula. Selain itu, suasana kampung nelayannya yang tentram dan tradisional menjadi daya tariknya yang khas, bahkan kita dapat membeli garam laut hasil penggaraman air laut yang dilakukan penduduk desa setempat.
Kekurangannya yaitu pasir di pantai Amed tidak begitu indah, pasirnya adalah jenis pasir pantai hitam, selain itu adanya aktivitas penduduk setempat sewaktu mencari ikan dan menggarami air laut sehingga tidak begitu nyaman jika berjemur atau duduk-duduk di pantai.

– Estimasi Biaya Penyelaman :
2 kali penyelaman di Amed kira-kira 70€ atau 80€ dengan peralatan lengkap (menggunakan agen penyelaman Balibreizhdivers)

– Contactable Person :
Agen penyelaman Balibreizhdivers. Email : balibreizhdivers@gmail.com, telepon +62361 281 201, HP +6281 338 732 713

Daftar Pustaka
http://www.baliving.com

SPBO Indonesia


http://travel.ninemsn.com.au/world/bali

Bali Diving Home

~originally made by anakmoeda.wordpress.com . no plagiarism…

Daftar Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Mumpung euforia kemenangan tim nasional sepakbola Indonesia dan naturalisasi pemain timnas lagi panas, gue dapat info menarik dari sebuah komen pengunjung situs web http://www.bolanews.com

Ternyata masih banyak pemain sepakbola handal di luar negeri sana yang berdarah Indonesia.

So, who will probably be the next Irfan Bachdim???
Cekidot

=============================================
masry on 12/12/2010 15:34:16

masih banyak pemain kita di luar,,
coba pssi mengecek dulu kebenaran,, smoga benar
berikut daftarnya :
Bobby Petta = adelaide united (australia)
resodihardjo = adoo den hag
Charles Dissels = sparta rotterdam
Delano Hill = willem II tilburg
Demy de Zeeuw = az alkmaar
Denny Landzaat = wigan athletic fc (inggris)
Jason Oost = vvv venlo
Jeffrey Altheer = excelsior rotterdam
Jeffrey de Vischer = aberdeen fc (skotlandia)
Jeffrey Leiwakabessy = allemania aachen (jerman)
Jhon van Beukering = feyenord
Michael Mols = feyenoord rotterdam
Michael Timisela = vvv venlo
Quido Lanzaat = pfc cska sofia (bulgaria)
Sigourney Bandjar = excelsior rotterdam

Divisi I
Bryon Kiefer = bv veendam
David Ririhena = top oss
Dominggus Lim-Duan = fc eindhoven
Ferdinand Katipana = cambuur Leeuwarden
Joas Siahaija = mvv maastricht
Justin Tahapary = fc eindhoven
Levi Risamasu = agovv apeldoorn
Lucien Sahetapy = bv veendam
Milan Berck-Beelenkamp = hfc haarlem
Randy Thenu = fc den bosch
Regilio Jacobs = top oss
Robbert Maruanaya = GA eagles deventer
Sergio Kawarmala = helmond sport
sergio van dijk = fc emmen

Junior
Andy Tahitu = de graafschap
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Tom Hiariej = fc groningen
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Django Ngutra = GA eagles deventer
Gino de Zeeuw = agovv apeldoorn
Yentl Heatubun = fortuna sittard
Jemayel Maruanaja = fortuna sittard
Njigel Latumaerissa = rkc waalwijk
Bryan Brard = vitesse arnhem

A (U-19)
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tim Hattu = vvv venlo
Jeffrey Hen = vvv venlo
Xander Houtkoop = sc Heerenveen
Edinho Pattinama = nac breda
Gaston Salasiwa = az alkmaar
Giovanni Kasanwirjo = ajax amsterdam
Raymond Soeroredjo = vitesse/agovv
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Jordao Pattinama = feyenoord rotterdam
Abel Tamata = psv eindhoven
Yael Heatubun = fortuna sittard
Django Ngutra = GA eagles deventer
Richie Pairun = cambuur Leeuwarden
Ruben Wuarbanaran = fc Den Bosch
Daniel Salakory = fc Den Bosch
Govanni Wilikin = top oss

B (U-17)
Anice Waisapy = vvv venlo
Cayfano Latupeirissa = nec nijmegen
Estefan Pattinasarany = az alkmaar
Joey Latumalea = fc groningen
Yoram Pesulima = vitesse/agovv
Marciano Leuwol = vitesse/agovv
Stevie Hattu = vvv venlo
Sonny Luhukay = vvv venlo
Masaro Latuheru = feyenoord rotterdam
Ferd Pasaribu = fortuna sittard
Jair Behoekoe Nam Radja = rkc waalwijk
Marinco Hiariej = bv veendam
Graham Bond = fc omniworld

C (U-15)
Brandon Leiwakabessy = nec nijmegen
Jordi Tatuarima = nec nijmegen
Levi Raja Boean = nec nijmegen
Rychto Lawalata = nec nijmegen
Benjamin Roemeon = vitesse/agovv
Delano Haulussy = GA eagles deventer
Ricarco Malaihollo = GA eagles deventer
Jordi Rakiman = cambuur leeuwarden
Kevin Pairun = cambuur leeuwarden

D – E
Silgio Thenu = feyenoord D1 (U-13)
Niaz de Coninck = feyenoord D1 BVO (U-13)
Tom Titarsolej = psv eindhoven D3 (U-11)
Jamarro Diks = vitesse/agovv D1 (U-13)
Kevin Diks (Bakarbessy) = vitesse/agovv D2 (U-12)
Jerah Hukom = Vitesse/agovv D2 (U-12)
Jamarro Diks = vitesse/agovv D1 (U-13)
Shayne Pattynama = ajax amsterdam E3 (U-10)
Nathan Haurissa = fc den bosch D2 (U-12)
Sereno Latuhihin = fc den bosch D3 (U-11)

berikut ini adalah yang menjadi pertimbangan anda di tahun 2006 lalu :

Kiper:
1. Donovan Partosoebroto. Pemain berusia 18 tahun ini kini membela
tim Ajax junior.

Belakang:

2. Lucien Sahetapy. Pemain dengan posisi bek tengah ini pada awalnya
bermain di klub Groningen pada tahun 1993. lalu pindah ke tim Divisi
1 Liga Belanda, BV Veendam.

3. Raphael Tuankotta. Pemain muda berusia 22 tahun ini kini
memperkuat BV Veendam Junior.

4. Estefan Pattinasarany. Pemain ini baru berusia 18 tahun dan kini
masih memperkuat AZ Alkmaar Junior.

5. Michael Timisela. Pemain ini merupakan pemaian muda berbakat yang
dimiliki tim Ajax Amsterdam. Di usianya yang memasuki 20 tahun,
pemain kelahiran Paramaribo, Suriname ini telah menembus masuk ke tim
utama Ajax.

6. Christian Supusepa. Pemain muda berusia 19 tahun ini, kini
memperkuat tim Ajax Junior.

7. Justin Tahapary. Pemain kelahiran 23 Mei 1985 ini sejak tahun 2004
telah memperkuat FC Eindhoven.

8. Marvin Wagimin. Pemain yang baru berusia 18 tahun ini masih
memperkuat tim VVV-Venlo di Divisi Satu Liga Belanda.

9. Peta Toisuta. Pemain berdarah Maluku ini kini memperkuat tim
Zwolle di liga Belanda.

10. Tobias Waisapy. Pemain berusia 18 tahun ini kini memperkuat tim
Feyenord Junior.

11. Jefrey Leiwakabessy. Bek kiri kelahiran Arnhem ini sejak tahun
1998 telah memperkuat NEC Nijmegen. Dan sempat mencicipi timnas
junior Belanda.

12. Raymon Soeroredjo. Pemain kelahiran Oss 18 tahun yang lalu ini
kini memperkuat tim Vitesse Junior.

13. Yoram Pesulima. Bek kiri kelahiran 9 Maret 1990 ini kini
memperkuat tim Vitesse Junior.

Tengah:

14. Raphael Supusepa. Gelandang kiri yang lahir di kota Wormerveer
ini kini memperkuat tim MVV Maastricht. Pemain jebolan Ajax ini
sebelum bermain di MVV sempat bermain di tim Excelsior dan Dordrecht.

15. Levi Risamasu. Pemain kelahiran Nieuwerkerk ini pernah memperkuat
NAC Breda selama 4 musim sebelum pindah ke tim AGOVV divisi satu Liga
Belanda.

16. Marciano Kastoredjo. Gelandang yang juga bisa berperan sebagai
bek kiri ini sebelum bergabung bersama tim De Graafschap pernah
bergabung bersama tim Utrecht Junior.

17. David Ririhena. Bek ataupun gelandang kiri mampu dijalani oleh
pemain yang kini memperkuat TOP Oss di divisi satu Liga Belanda.

18. Joas Siahaija. Gelandang tengah kelahiran Maastricht 22 tahun
yang lalu ini kini memperkuat kota kelahirannya, MVV.

Depan:

21. Ignacio Tuhuteru. Pemain senior berusia 33 tahun ini kini
memperkuat Go Ahead Eagles. Sebelumnya pemain jebolan Ajax Junior ini
sempat malang melintang di beberapa klub seperti RBC Roosendaal,
Dalian Shide China, Sembawang Singapura, Zwolle, Heerenveen, dan FC
Groningen.

22. Ferdinand Katipana. Pemain kelahiran Amersfoort 26 tahun silam
ini sebelum bergabung bersama Haarlem, sempat bergabung di tim
Utrecht Junior dan Cambur Leeuwarden.

moga berguna